Senin, 21 Maret 2011

Kenali Gejala Klinis Hepatitis B dan Pencegahannya

Hepatitis virus B adalah virus DNA. Hepatitis ini ditularkan terutama melalui darah. Virus telah ditemukan pada saliva, semen, sekresi vaginal dan dapat ditularkan melalui membran mukosa dan lecet pada kulit.

Virus ini memperbanyak diri dalam hepar dan tetap dalam serum selama periode yang lama, memungkinkan terjadinya transmisi virus. Mereka yang berisiko termasuk tenaga kesehatan, pasien dalam unit hemodialisis dan onkologi, homoseksual yang aktif dan biseksual pria, dan pengguna obat obat terlarang IV.

Periode inkubasi antara 1 dan 6 bulan. Angka kematian (mortalitas) berkisar dari 1% sampai 10%.

MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala – gejala mungkin hebat dan beragam; jarang terjadi gejala pernapasan dan demam, beberapa mengalami artralgias dan ruam.
2. Kehilangan nafsu makan, dispepsia, nyeri abdomen, sakit tubuh secara keseluruhan, malaise, dan kelemahan.
3. Ikterik bisa terlihat dan bisa juga tidak tampak. Dengan ikterik, terdapat feces berwarna terang dan urine berwarna gelap.
4. Hepar dapat membesar dan keras, limpa membesar dan dapat teraba pada pasien tertentu. Nodus limfe servikal posterior juga dapat membesar.

PENATALAKSANAAN
1. Percobaan klinis dengan interferon telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.
2. Tirah baring dan pembatasan aktivitas sampai perbesaran hepar dan peningkatan bilirubin serum serta enzim – enzim hepar telah menghilang.
3. Pertahankan nutrisi yang adekuat; batasi protein ketika kemampuan hepar untuk memetabolisme protein mengalami kerusakan.
4. Berikan antasida, beladona, dan antiemetik untuk dispepsia serta malaise umum; hindari semua pemberian obat bila terjadi muntah.
5. Masa penyembuhan dapat lama dan pemulihan membutuhkan waktu 3 – 4 bulan.
6. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas secara bertahap setelah ikterik hilang dengan sempurna.
7. Pikirkan dampak psikologis dari perjalanan penyakit yang panjang.
8. Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan dan aktivitas pasien.

PROGNOSIS
Angka kematian mencapai setinggi 10%. Sepuluh persen lainnya berkembang menjadi keadaan karier atau berkembang menjadi hepatitis kronis. Hepatitis B merupakan penyebab utama sirosis dan karsinoma hepatoselular di seluruh dunia.

KONTROL DAN PENCEGAHAN
1. Putuskan rantai penularan penyakit.
2. Lindungi individu yang berisiko tinggi dengan memberikan imunisasi aktif melalui penggunaan vaksin hepatitis B.
3. Gunakan imunisasi pasif untuk individu yang tidak terlindungi terpajan pada hepatitis B.

PERTIMBANGAN GERONTOLOGI
Pasien lansia yang tertular hepatitis B mempunyai risiko serius dari nekrosis sel hepar atau gagal hepar hebat. Pasien golongan ini sakit sangat serius dan prognosisnya buruk.

Pustaka
Keperawatan Medikal Bedah, Buku saku dari Brunner dan Suddarth, oleh Diane C. Baughman dan JoAnn C. Hackley, EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar