Senin, 21 Maret 2011

Bagaimanakah Perkembangan Suatu Stroke?

Defisit neurologis pada emboli biasanya mencapai maksimal pada saat awal serangan dan sering terjadi pada saat penderita terjaga (aktif). Defisit neurologis pada emboli biasanya mengalami perbaikan dalam 1 – 2 hari, kadang-kadang dalam beberapa jam. Biasanya tidak didapatkan tanda-tanda peringatan akan terjadinya emboli. Pada emboli mungkin terjadi sakit kepala dan/atau kejang fokal.

Perdarahan intraserebral juga terjadi pada saat penderita terjaga (saat aktif), biasanya diketahui penderita mengidap hipertensi atau pada penderita dengan kecenderungan perdarahan (seperti penderita yang mendapat pengohatan antikoagulansia). Defisit neurologis pada perdarahan intraserebral jarang mencapai maksimal pada saat awal serangan tetapi berkembang secara bertahap dalam beberapa menit sampai beberapa jam. Tidak didapatkan tanda-tanda peringatan akan terjadinya perdarahan intraserebral; biasanya disertai sakit kepala, mual dan muntah.

Trombosis sering terjadi selama penderita tidur atau terjadi pada saat penderita bangun pagi hari. Gejala dan tanda trombosis biasanya berkembang secara bertahap (“stepwise”), defisit neurologis pada trombosis mencapai maksimal dalam beberapa jam sampai beberapa hari.

Pada trombosis sering didahului oleh suatu tanda peringatan. Penderita sering mengalami sakit kepala dan seringkali didahului suatu gejala defisit neurologis yang bersifat sementara yang dikenal sebagai gangguan peredaran darah otak sepintas (GPDOS/TIA; “transient ischemic attack”). Suatu tanda peringatan sering terjadi pada trombosis dan harus selalu diperhatikan.
1. GPDOS sistem karotis: kebutaan sementara pada mata sesisi dengan arteria karotis interna yang mengalami penyempitan (amaurosis fugax). Penderita mungkin mengeluh seperti melihat suatu “tabir yang diturunkan” atau melihat suatu “asap putih”.
• Afasia sementara.
• Gejala sistem motorik dan sensorik pada satu anggota gerak (atas atau bawah), atau merasakan suatu keanehan pada lengan.

2. GPDO sistem vertebrobasiler: bicara cadel (“pelo”), pusing (vertigo), ataksia, sinkop, disfagia, rasa kesemutan disekitar bibir atau wajah, pandangan ganda (diplopia).
• Hemiparesis dan defisit sensorik sesisi tidak saling berdampingan pada masing-masing anggota gerak seperti pada gangguan sistem karotis. Kemungkinan terjadi defisit motorik atau sensorik bilateral akibat lesi tunggal pada sistem vertebrobasiler.

Stroke lakuner atau stroke pembuluh darah kecil terjadi mendadak atau tampak seperti “tergagap” dalam beberapa jam atau hari. Pada stroke jenis ini kemungkinan terdapat suatu petunjuk; tidak terdapat sakit kepala, biasanya terdapat hipertensi.

Perdarahan subarakhnoid terjadi secara mendadak dengan disertai sakit kepala hebat yang merupakan gejala pokok, kadang terjadi pada saat penderita dalam aktifitas fisik. Sering disertai kaku kuduk dan fotofobia.

Pustaka
Neurologi Oleh Buku Saku
http://minalove.com/bagaimanakah-perkembangan-suatu-stroke.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar