Selasa, 05 April 2011

Jangan Campur OBAT BEBAS dengan OBAT RESEP DOKTER

Perkembangan dalam dunia kedokteran dan obat – obatan membuat jenis obat bebas jadi lebih banyak dari sebelumnya. Sementara itu, obat resep dokter juga menjadi makin kompleks. Pada saat yang bersamaan, kita semua juga disarankan untuk jangan jika sakit sedikit terus pergi ke dokter. Dengan kata lain, mengatasi sendiri sakit ringan dengan obat – obatan yang dijual bebas. Yang jadi masalah adalah, banyak diantara kita yang tidak tahu bahkan tidak menyadari resiko yang bisa timbul. Ada anggapan, obat bebas tidak berbahaya dank arena itu dijual bebas. Lalu tanpa sadar mencampurnya dengan obat resep dokter. Campuran yang salah, dapat menyebabkan masalah yang berbahaya.

Dokter juga tidak diperbolehkan membuat resep 2 jenis obat yang bias bereaksi terhadap satu sama lain. Selain mempunyai rekaman medik pasien, dokter juga harus bertanya, apakah pasien minum obat lainnya. Masalah dapat muncul jika pasien mendapat obat resep dari dokter di pusat – pusat pengobatan (medicentre) atau klinik darurat yang buka 24 jam, yang tidak punya rekaman kesehatan pasien. Jika pasien suatu kali terpaksa berobat di klinik darurat, jelaskan kepada dokter yang menangani, tentang obat lain yang diminum dan tanyakan kemungkinan efek sampingnya.

Pil Kontrasepsi
Pil Kontrasepsi atau sering kita sebut juga Pil KB, termasuk salah satu kontraseptik yang paling efektif kecuali jika Anda meminumnya bersama oabat – obat lainnya. Obat – obat resep dokter yang bisa mengurangi khasiat Pil KB adalah:
• antibiotik terutama ampicilin, amoxycilin, dan tetracycline;
• anti-epileptik seperti phenytoin dan primidone; dan
• anti-jamur seperti ketoconazole untuk mengobati infeksi pada kulit dan kuku.
Dokter Anda akan meresepkan obat – obatan lain atau menyuruh Anda menggunakan proteksi ekstra untuk sementara.

Alkohol dan Obat
Minum obat sambil minum alkohol dapat mengubah efek dan menghilangkan manfaat dari obat tersebut. Alkohol yang dicampur dengan antibiotik dapat membuat Anda sakit bahkan sampai muntah. Juga dapat menyebabkan kantuk jika diminum dengan antidepressant, painkiller (penawar rasa sakit), dan antihistamine.

Panduan membeli Obat Bebas
Yang harus kita lakukan sebelum membeli obat bebas adalah:
• Selalu baca leaflet-nya.
Semua obat bebas harus disertai leaflet yang menjelaskan cara menggunakannya, kemungkinan efek samping, dan segala sesuatu yang tidak boleh dicampur.
• Konsultasi dengan ahli farmasi
Ahli farmasi adalah professional kesehatan yang sudah terlatih untuk memberikan saran – saran dan informasi tentang obat – obat resep dan obat – obat bebas. Bukan berarti Anda tidak dapat mencampur obat, tapi yang penting adalah menemukan kombinasi yang benar.
Jangan minum terlalu banyak paracetamol
Para dokter menyarankan, dosis maksimum paracetamol dalam 24 jam adalah 8 tablet 500 mg dan tidak boleh diminum kurang dari 4 jam di antara setiap dosis. Tapi mudah sekali kelebihan dosis obat penawar rasa sakit secara tidak sengaja, terutama jika Anda mengobati lebih dari 1 kondisi pada saat bersamaan.

1. Obat Bebas : ASPIRIN
Obat Resep : a. Anti-coagulant, seperti warfarin, yang memperlambat atau
menghentikan gumpalan darah.
b. Corticosteroid, yang mengurangi inflamasi dan ditemukan di dalam

obat – obatan untuk membantu asma.
c. Ibuprofen (Brufen)
Mengapa tak boleh dicampur? :a. Meningkatkan resiko pendarahan, termasuk
hidung berdarah, gusi berdarah dan pendarahan
dari luka dan abrasi.
b. Dapat menyebabkan pendarahan dalam.
c. Dapat mengiritasi perut, menyebabkan diare dan

mual. Pemakaian jangka lama dapat

menyebabkan luka di perut yang disebabkan
oleh obat.

2. Obat Bebas : IBUPROFEN (NUROFEN)
Obat Resep : a. Anti-coagulant
b. Corticosteroid
Mengapa tak boleh dicampur? : a. Meningkatkan resiko pendarahan dalam dan luar.
b. Meningkatkan resiko pendarahan gastro-intestinal dan borok.

3. Obat Bebas : ANTIHISTAMINE (obat untuk mengobati alergi)
Obat Resep : Tricyclic antidepressant dan tablet obat tidur
Mengapa tak boleh dicampur? : Meningkatkan efek sedative

4. Obat Bebas : ANTACID (mengurangi jumlah asam di perut)
Obat Resep : a. Antibiotik (tetracycline)
b. Antifungal (itaconazole dan ketaconazole) untuk infeksi jamur
seperti penyakit kaki karena kutu air dan radang kulit.
c. Obat – obat anti-epileptik.
Mengapa tak boleh dicampur? : a. Mengurangi khasiat antibiotik tersebut.
b. Membuat anti-fungal kurang efektif.
c. Mengurangi absorpsi anti-epileptik.

5. Obat Bebas : SEDATIVE (seperti Nytol dan Sominex)
Obat Resep : Antidepressant seperti Prozac
Mengapa tak boleh dicampur? : Dapat menyebabkan kantuk yang hebat.

6. Obat Bebas : TABLET THRUSH (mengandung fluconazile seperti Diflucan One)
Obat Resep : Warfarin; phenytoin (anti-epileptik); dan terfenadine (antihistamine).
Mengapa tak boleh dicampur? : Mengurangi efektivitas dari obat – obat ini.

sumber: http://kulinet.com/baca/jangan-campur-obat-bebas-dengan-obat-resep-dokter/862/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar